My Idiot Brother

Ini hanyalah review pribadi mengenai film yang baru saja gue tonton. Sudah lama sekali gue ga pernah nonton film Indonesia di bioskop. Tapi setelah melihat trailer film My Idiot Brother, rasa suka terhadap film Indonesia mencuat kembali.

Ga pake pikir panjang, langsung saja beli tiket di Blitz Megaplex Teras Kota. Kenapa nonton disitu? Alasannya gampang, Blitz nya deket rumah ga perlu ongkos mahal-mahal.

Trailer film “My Idiot Brother” bisa dilihat di YouTube, biar gampang ini gue kasihin di sini:

Ceritanya simpel saja, dan gw suka cerita yang simpel. My Idiot Brother diangkat dari sebuah cerita novel yang berjudul sama dengan film-nya karangan Agnes Danovar. Film ini menceritakan tentang dinamika sebuah keluarga atau lebih tepatnya seorang adik dari kakak yang berkebutuhan khusus. Mungkin ada review yang mengatakan bahwa sang kakak berjiwa emas atau sejenisnya. Tapi buat gue, si kakak hanyalah seorang kakak. Ya! Seorang kakak. Secara normal, kakak pasti sayang sama adiknya, mau dia berkebutuhan khusus atau tidak.

Menurut gue film ini dikemas dengan sangat baik. Bahkan untuk sponsor-sponsornya juga dapat exposure yang sangat baik dan jelas dalam film ini hahaha. Namun ada beberapa scene yang menurut gue bisa dibuat dengan lebih baik lagi, contohnya pada saat Aaron Ashab muterin video undangan ulang tahunnya buat Adila Fitri, “progress bar” videonya bisa ampe mentok tapi masih aja main videonya. Kecil sih, namun kalau digarap dengan lebih natural dan realistis sepertinya akan lebih baik (sorry nih teaser dikit).

Film ini dibintangi oleh aktor/aktris yang kalau gue bilang berbakat. Ada Adila Fitri, Ali Mensan, Aaron Ashab, Kimberly Ryder, dll. Termasuk juga aktor/aktris kawakan seperti Donny Kesuma, Cindy Fatika Sari, Henky Solaiman. Namun, gue bener-bener salut kepada Adila Fitri dan Ali Mensan. Mereka berdua benar-benar menghayati peran-nya masing-masing, terlebih kepada Ali Mensan, penghargaan tertinggi gue di film ini ada pada diri Ali Mensan. Ali bisa membawakan peran sebagai orang yang berkebutuhan khusus dengan sangat-sangat baik. Two thumbs up!

Menurut gue, film ini adalah salah satu film Indonesia yang bermutu. Kalau nontonnya sambil menghayati film-nya, dijamin pasti ada yang nangis.  Satu pesan gue untuk yang baca artikel ini: Harus Nonton! gue jamin yang nonton ga bakal nyesel deh.

Memasuki Dunia Blog

Seperti judul tulisan ini, “Memasuki Dunia Blog”, akhirnya setelah sekian lama punya blog tapi tidak pernah digunakan, kali ini gue rasa sudah saatnya untuk digunakan. Mungkin menurut orang-orang sudah terlambat, tapi ada pepatah “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”…. ga tau bener apa ngga pepatah itu.

Sebenarnya ga ada alasan khusus kenapa gue mulai menulis blog, selain tiba-tiba keingetan sama wordpress.com dan ternyata masih gue inget login gue apa di sini. Ya sudah, karena sudah kebuka, dijalanin aja deh blognya. Kasian wordpress.com udah siapin tempat buat gue nulis tapi ga pernah dipake. Mungkin terdengar klise, tapi sebenarnya memang klise he he he.

Anyway, gue mau coba untuk terus menulis (sebenarnya menulis apa mengetik yah kalo blog?). Kali-kali aja ada yang berguna dari postingan di blog gue.